Hakikat Kehidupan
A
|
pakah anda masih
mempertanyakan tujuan hidup anda saat ini ? apabila iya berarti anda sama
dengan orang-orang yang masih dijalan lurus (jalan kebenaran), karena
sesungguhnya jalan lurus menjadi solusi untuk orang yang manteb (pas) dengan
jalan hidupnya. Sebab era milenial seperti sekarang ini banyak manusia yang
tidak pernah mempertanyakan untuk apa kehidupan ini, banhkan mereka tidak
berfikir sedikitpun, maka mereka adalah golongan orang-orang yang patut
berhati-hati.
Kadang orang yang mantab dengan prinsip
hidupnya pun masih bisa salah, salah memilih prinsip. Lantas apa hendak yang
kita lakukan untuk menemukan prinsip itu ? hal pertama yang harus anda ketahui
adalah, segeralah ber tabayyun (kontemplasi), merenunglah demi masa yang hanya
mempunyai sedikit waktu.
Didunia
makrokosmos ini terdiri dari jutaan elemen yang mendasari terciptanya “sesuatu”
adanya, namun hanya satu yang sifat “ada”nya nyata (rasional), yaitu Tuhan.
Tuhan adalah penggerak jutaan elemen itu diseluruh alam semesta, salah satunya
bumi (earth). Bumi menjadi pilihan tempat hidup bagi makluk biotic dan abiotik.
Diantara planet-planet, hanya bumi-lah satu satunya sumber pemancar kehidupan.
Di bumi ada makluk hidup dan tak hidup, manusia hewan tumbuhan dan benda mati,
serta makluk Tuhan lainnya seperti malaikat, jin, setan dan iblis. Diantara
mereka, manusia adalah makluk ciptaan alloh yang terbaik, karena dia adalah
khalifah.
Manusia dipilih
karena Eksistensi manusia dan kedudukannya diantara makhluk lainnya sangatlah
berbeda. Manusia sebagai puncak ciptaan dan makhluk tertinggi, dan diangkat
oleh Allah menjadi kholifah diatas muka bumi ini, dengan kewenangan mengolah,
merubah dan mengarahkannya demi peningkatan martabat kemanusiaan dan
peradabannya menuju kebenaran.
Manusia, memunyai
Kewenangan mengolah, merubah dan mengarahkan demi peningkatan martabat
kemanusiaan dan peradaban. Wewenang inilah yang tidak dipunyai oleh makluk
lain, bahkan Malaikat yang taat kepada Alloh. Dengan ketinggian derajat manusia
dibanding makluk lain, iblis (yang tak
mau tunduk pada adam) selalu berupaya menjegal manusia untuk menjatuhkan
martabat manusia. Dengan banyak hasutan iblis berencana jahat kepada manusia
agar jatuh bersamanya di neraka.
Manusia adalah makhluk sosial (social), ia tidak bisa hidup sendiri
tanpa orang lain. Yang
mendasari saling ketergantungan satu sama lain adalah saling membutuhkan.
Mereka mau bekerjasama karena merasa mempercayai yang lain. Jadi, atas dasar
ini maka manusia membutuhkan kepercayaan. Percaya selanjutnya akan disebut
dengan Iman. Nah, disinilah prinsip hidup manusia terbentuk, karena mengimani
pada yang “ada”.
Tanpa kepercayaan orang akan resah dan tidak
menemukan kebahagiaan. Orang perlu percaya pada kebenaran, dan kepercayaan
kepada tuhan harus benar. Tidak semua kepercayaan kepada tuhan itu benar,
karena dalam masyarakat banyak kepercayaan kepada apa yang dipercayai sebagai
tuhan/dewa.
Kebenaran yang kita percayai bersumber pada
Tuhan. Tuhan sebagai satu-satunya sumber kebenaran menurunkan satu kebenaran
melalui wahyu kepada manusia tertinggi (nabi) yang kemudian disampaikan kepada
manusia. Kebenaran yang disampaikan itu dinamakan agama yang menuntut
pemeluknya untuk tunduk dan patuh kepada kebenaran itu. Tunduk dan patuh
itu dinamakan sebagai islam.
0 Response to "Hakikat Kehidupan"
Posting Komentar