KORPS ALUMNI HMI

kahmitrenggalek

Halal bi halal KAHMI Trenggalek




Halal bi halal KAHMI Trenggalek



H
alal bi halal KAHMI Trenggalek (Sabtu, 08 Juli 2017) tergolong sukses. Pasalnya, kegiatan yang dikomandoi oleh ketua panitia Prayogi, dihadiri banyak tokoh penting yaitu tokoh politisi, praktisi, aktivis, Forkopimda, Negarawan, pengusaha, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda. Sebut saja Emil, Bupati Trenggalek. Beliau datang menyambangi silaturahmi HMI-Kahmi sebagai bentuk menepati janji undangan panitia pada pukul 14.30 Wib di Aula Rumah Makan Mekarsari.


Pak emil datang bersama rombongan memakai baju merah santai. Beliau menghadiri undangan KAHMI setelah sebelumnya meninjau lokasi pameran di HUKO (sebuatan Hutan kota) Trenggalek. Kedatangan pak Emil ditunggu oleh banyak orang, segenap tokoh sudah banyak berdatangan yaitu, Bapak Ahmad Sanusi (koordinator KAHMI Trenggalek), bapak Ali Mufti (ketua DPRD kabupaten Ponorogo), bapak Moch Siswanto (kepala dinas koperasi perindustrian dan perdagangan kabupaten Trenggalek) yang sekaligus mantan ketua KAHMI Trenggalek 2010-2015, dr Ubaidillah (mantan kepala dinas kesehatan Kabupaten Trenggalek), Bapak Catur Winarno (Ketua PGRI kabupaten Trenggalek), Bapak Nurul Amin (rektor Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung), dll.



Baca Juga : KAHMI Dan Gerakan Sholat Berjamaah

Dalam kesempatan ini, halal bihalal KAHMI Trenggalek mengambil tema menguatkan mission secre HMI. Selain tema utama yang diusung, KAHMI juga mewacanakan tentang pelayanan public, kemadirian ekonomi, peningktan sumber daya manusia dan pembangunan Daerah yang lebih maju. Seperti yang diungkapkan oleh Ahmad sanusi, bahwa Trenggalek mempunyai banyak potensi untuk menjadi kawasan ekonomi dan wisata.
Senada dengan koordinator KAHMI, emil (panggilan Bupati Trenggalek) menjelaskan secara tegas, lugas dan menyeluruh tentang ekonomi, Pariwisata serta konsep pembangunan di Trenggalek.

Trenggalek secara umum sudah mampu dalam arti ekonomi masyarakat sudah bergeliat. Watulimo dengan kawasan wisata dan nelayan penghasil ikan. Gandusari sebagai penghasil genteng. Pule sebagai penghasil makanan janggelan. Tugu dengan hasil kripik singkong. Panggul sebagai kawasan penghasil ikan. Munjungan sebagai penghasil udang.
Namun potensi alam dan manusia tersebut tidak seluruhnya didukung oleh akses dan prasarana yang memadai, misalnya akses seperti jalan. Pada akhirnya pengiriman hasil produksi ekonomi terhambat, tidak tersebar dibanyak wilayah  dan mandeg (berhenti). Oleh karena itu pembangunan pelabuhan di prigi watulimo segera di realisasikan. Jalur darat penghubung banyak desa, kota dan provinsi dibangun secara merata dan tersinergi dengan baik.
halal bi halal kahmi trenggalek

Baca Juga : Tumbangnya Gajah Mada

Pada wilayah pembangunan Kabupaten Trenggalek yang semakin baik, Bupati Emil menerapkan 4 (empat) strategi. Pertama adalah pembangunan jalan, pembangunan gedung dan irigasi. Kedua pelayanan public. Ketiga pembinaan ekonomi karakyatan. Keempat tata kelola pemerintahan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Halal bi halal KAHMI Trenggalek"

Posting Komentar